Malas, Waktunya Kamu Pensiun!

Yaa! Ini sisi dimana aku mau "keep consistency" dalam menyelesaikan suatu tugas (impian) semaksimal yang aku bisa, baru setelahnya beralih ke agenda yang lain.



mizein.site kaki di atas paving

Haloooo, Assalamu'alaikum!

Kamu pasti pernah punya banyak keinginan. Gak cuma satu, tapi satu tambah satu - terus dua kali tiga :V

Ingin belum tentu butuh! Aku tau tentang ini, namun untuk memilih mana yang ingin dan mana kebutuhan itu sering dipengaruhi banyak hal.

Yang aku rasakan misalnya ingin belajar bahasa Inggris. Wooh, hari pertama oke banget! Tapi setelah masuk ke minggu kedua, udah mulai tuh rasanya beda. Sering gitu! Ketika kuliah dipertengahan semester awalnya semangat, tapi mulai teralihkan lagi dengan keseruan organisasi atau kegiatan lain di luar. Otomatis rusak tuh kuliahku. UDAH TERBUKTI!

Sama halnya ketika dulu, di semester akhir MA (Madrasah Aliyah) aku merasa sekolah udah gak seru, "Ihh kok gini ya sekolah, malasnyaaa! Gak ada semangat" Kadang semangatnya datang ketika ada kegiatan lain di sekolah aja, misal ada lomba (tapi ya cuma sebentar aja).

Di saat semangatku yang sering di ujung tombak (hampir tergelincir), datanglah "Beasiswa YTB" Waah, Turki nih! Waah, waahh....

Keren ya kan kalo bisa jadi mahasiswa Turki sekaligus penerima beasiswa bergengsi. Semangat aja, ambisinya tinggi. Tapii...

Padahal tujuanku waktu itu belum nampak jelas, "Setelah aku di Turki aku mau ngapain? mau jadi apa?". Tapi karena ambisi itu, aku kejar terus pokoknya "pasti sukses". Padahal tong kosong nyaring bunyinya, hihii. Perjelas dong Zein, usahanya juga harus lebih kuat gak yang malas-malasan :V

Nah, ini ada pembahasan berbeda sih. Insya Allah tentang "tujuan dan usaha" ini akan aku bahas di lain waktu. (Soalnya aku baru sadar! wkwk)

Kembali ke topik. Setelah riset kecil tentang YTB, syarat dan sebagainya. Aku sempat menyimpulkan "Aku harus bisa bahasa Turki!"

Ku mulailah aksi. Okeh semangat!

Belajar-belajar, ehh stuck lagi! Kok, aku belajar seolah masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Karena jarang review mungkin?

"Emang ya kalo sifat malas ini bahaya!" Dampaknya berkepanjangan, bisa membuat hidup gak teratur dan gak punya pendirian yang kokoh. Gampang terbawa arus!

Di titik ini aku paham setelah merasakan pahitnya beberapa kebodohan akibat malas, sombong karena merasa "Ahh aku bisa kok! Santai aja" kelewatan akhirnya jatuh juga, sampai pada kesimpulan. 

Ouuh, konsisten memang harus!

Malas lawannya Konsisten. Mungkin di awal semangat, tapi setelah lama akan bosan (malas). Tapi jika konsisten, hal kecil hingga besar yang terus dilakukan akhirnya jadi kebiasaan. Yang kalo lupa, rasanya akan ada yang kurang (seolah menjadi kebutuhan). 

Kalo ingin, ya sementara aja. Misal ingin beli sepatu, mauuu banget! Namun, setelah muncul produk baru yang lebih keren, pasti akan pindah dan yang lama sudah tidak diinginkan lagi.

Bener ya kan?

Okkeh, berarti aku WAJIB menentukan satu keinginan untuk menjadi kebutuhan! Boleh kok punya banyak keinginan. Tapi jangan sekaligus, satu per satu bukan langsung semuanya "di makan".

Loh ini jatuhnya tetap aja serakah!

Menurut ku enggak gitu, aku memang punya banyak keinginan. Tapi bukan cuma buat main-main. Semua keinginan itu bisa menjadi keahlian (tau kan tentang multitalent)

Hari ini adalah hasil "bekas" tahun lalu, ketika aku semangat belajar bahasa Inggris dan Turki. Walaupun cuma sebentar (semangatnya), aku tetap sudah ada basic yang tinggal di asah kembali supaya bisa menjiwai dan ilmu yang sustainable

Jangan lupa juga, padi itu semakin berisi (matang) semakin menunduk ya kan, intinya gak boleh sombong!

Gak papa, ilmu di Yunus Emre Enstitüsü pernah aku sia-siakan selama 9 bulan (3 periode kelas yang perminggunya 3 jam). 

Yang lalu biarlah berlalu! Ankaranesia yang sudah aku ikuti sejak kelas perdana hingga aku bergabung menjadi pengurusnya sampai batch ke-4. Banyak yang aku sia-siakan karena kata "Malas". Malas aja gitu! Gak serius saat belajar dan sering menganggap remeh sesuatu.

CUKUP ya MALAS! Kamu pensiun, lalai dan si deadline juga terima kasih sudah pernah singgah. Mengajarkanku banyak hal dari keburukan yang nyata. 

Aku mau panggil makna Semangat dan Konsisten yang auranya berbeda dari yang dulu!

Saat ini aku punya kesempatan dan peluang belajar banyak bersama Ankaranesia di batch 5. Oktober 2022. Aku bisa berkarya di blognya Ankaranesia juga, 

mizein.site zein ketika zoom


"Ouh iya sekilas info aku baru launching artikel baru di Ankaranesia.org yaitu Keseruan Pembukaan AnkaraClass Batch 5"

Sekaligus aku juga mendapat fasilitas belajar lagi untuk mengikat kemampuan berbahasa Turki sebagai pengurus. Walaupun memang aku juga berambisi harus ahli dalam bahasa Inggris dan Arab. Nanti dulu! Tahan diri karena momen Ankaranesia ini punya timeline. Jadi akan ada masanya setiap batch selesai dan perlu waktu lagi.

Udah ya, gak usah maksa buat bisa semua dalam waktu singkat dan bersamaan! Ayo fokus satu per satu, jangan lewatkan momen terbaiknya. 

Menentukan mana yang lebih dulu sesuai urgensi dan variabelnya masing-masing! Ehh ini bisa jadi pembahasan juga ya, wkwk.

Ada satu kalimat yang membuatku sadar. Setelah selesai satu urusan barulah pindah ke urusan yang lain. Kalimat ini berasal dari mana hayoo?

Ada yang tau apa?

.

.

Yup, Surah Al-Insyirah surah ke 94 ayat 7.

فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ

Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,


Kita harus konsisten di setiap tugas (impian), kalaupun punya beberapa tugas. Kerjakan bertahap, hindari lompat sana lompat sini, wkwk.

Gunakan waktu semaksimal mungkin, kalo gak bisa hafal tentang yang sedang di pelajari atau kerjakan. Minimal paham ya! Sehingga tenaga, waktu dan modal yang dikeluarkan gak sia-sia.

Semangat pejuang, semangat pemuda Indonesia!

Post a Comment

Komentarin yuk (0)

Previous Post Next Post