Kebutuhan zaman ini untuk sebuah laptop daily driver sangatlah penting. Apalagi sejak covid-19 muncul, mengubah sistem daring hampir menjadi yang utama. Orang-orang mencari laptop berkemampuan terbaik untuk produktivitas dibarengi mobilitas tinggi dengan tetap menjaga kesehatan diri.
Untuk itulah ASUS hadir membawa inovasi sekaligus memberi solusi buat kamu "si aktif", apa itu? hihiii santai dulu, ikuti ceritanya sampai akhir!
Alur Cerita
Si Paling Seribu "Tab", Dibarengi "Editing", baam!
Setiap buka laptop, bawaannya mau jalanin semua aplikasi. Youtube music, telegram, whatsapp, ditambah buka browser dengan banyak tab. Mantapnya lagi, sambil kelas di zoom meeting.
Kamu gimana? Kalo bicara soal iniii, "Aku banget sih" sudah jadi kebiasaan, biar gampang "stand by", balas pesan wa gak perlu nunggu loading lagi. Pokoknya ada perlu sesuatu tinggal klik aja.
Nyatanya kebiasaan ini, kurang baik buat laptop! Terlalu sering kerja berat, kepanasan atau melebihi beban standarnya si laptop. "Nanti dia sakit loh!"
Ahhaaa,, jadi ingat satu moment. Ketika punya laptop pertama, aku suka mengotak-atiknya. "Bener gak sih, laptop ini kalo kena virus langsung rusak?". Pertanyaan yang telah menjadi momok di kepribadianku sejak kelas 3 SD, sampai gak berani pegang laptop (takut rusak).
FAKTA-nya! Laptop tidak semudah itu rusak akibat virus, virus juga tidak sembarangan masuk kalau penggunanya "apik" ya kan!
Masa-masa sekolah menegah pertama hingga atas, sebagian waktunya ku gunakan untuk tahu lebih dengan si laptop. Tentang internet, komponen dasar, cara bongkar, hingga cara instal ulang sistem operasi.
"Ahh, itu cuma hal-hal kecil". Iya kecil! Tapi di zaman itu ketika bapak punya laptop, aku merasa tertantang untuk belajar otodidak. Mahal banget dulu kalo ke service, itupun belum tentu lebih baik. Malah sering menjadi lebih buruk. Entah laptopnya yang salah, atau tempat servicenya yang abal-abal:)
Dari sinilah kisah "baam!" bermula.
Aku mulai mengenal software editing seperti adobe photoshop dan corel draw. Dengan spek laptop yang masih HDD bertenaga prosesor sebelah versi 450M, udah suka nih. "WAAHH!, bisa juga aku ngedit" :V
Beberapa bulan aman-aman aja. tapi setelah kerja berat. Buka banyak tab, play youtube sambil ngedit di Ps. Waddduuhhh, hardis-ku perlahan wafat. Kesehatannya sisa 1% aja ketika di cek dengan hardisk sentinel.
Setelah cukup lama vakum, gak main laptop. Syukurnya udah bisa beli SSD. "Upgrade yaa tipis-tipis". Aslii kencengnya jauh dari hdd yang dulu. Kembali lagi nih, jiwa semangatnya. Kali ini bukan cuma editing gambar. Filmora udah ikut bergabung, masih sama dengan kebiasaan lama (banyak tab sambil play music hingga tutorial youtube)
![]() |
Tab browser-ku ketika di akun komunitas |
![]() |
Tab Browser-ku ketika di akun pribadi |
Tidak bertahan lama, tiba-tiba "teb". Layarnya mati-hidup beberapa kali, sampai akhirnya tidak bisa apa-apa, cuma gelap aja. Setelah crosscheck dan tanya sana sini. Aku baru sadar "hmmm, memang gak boleh gitu!" sesuaikanlah keaktifan diri dengan kekuatan laptop yang ada.
Si Powerful AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors
"Yaah baru sadar setelah rusak". hmmm, gak papa. Bismillah di lain waktu, aku mau incar ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) yang hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing.
Kalo dengan ini, mungkin aku udah jadi editor pro sejak dulu yaa! :)
Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.
Alasan kenapa aku suka dengan performa gaming tapi bukan buat main game, adalah karena aku juga butuh yang agresif. Ketika yang lain bermain genshin impact, sebaliknya aku membuat permainan sendiri "Buka tab banyak buat referensi menulis, buka adobe illustrator untuk buat poster dan feed ig, play youtube untuk tutorial *klo lupa sesuatu*, buka whatsapp" Ahhhhaaa asliii, si powerful.
Si Tahan Dengan 50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion
Ouh iya, bicara soal baterai. Aku sudah punya laptop lagi saat kuliah semester satu, cumaa!.
Jadi gini ceritanya....
Okelah setelah diam dari dunia perangkat elektronik laptop cukup lama karena kerusakan fatal pada prosesor laptopku itu "Akibat over multi-tasking" ')
Aku bisa beli laptop baru harga 2 jutaan aja di tahun 2021. Lumayan naik tingkat, kalo yang dulu 450M, sekarang naik sedikit menjadi 2520M. Cukup puas sih dengan performanya, tidak terlalu lambat walaupun tidak secepat prosesor yang terbaru. Syukurnya masih kuat untuk online learning hingga work from home.
Naah, gara-gara pertemuan zoom yang maraton ketika kuliah. Daya tahan baterai laptopku ini cuma 3 jam aja untuk pemakaian normal. Otomatis mau gak mau aku harus colok ke charger. Alhasil karena sering gitu, baterainya kena mental deh:)
Si baterai udah jatuh cinta ke charger, sampe kecanduan. ')
Kalau di lepas sebentar dari pengisi daya, dia pasti "ngambek", terus di putus semua sistem laptop plus tugas yang belum tersimpan *mohon bersabar, itu ujian!*.
Sebab itulah, ketika iklannya ASUS lewat. Aku tiba-tiba membayangkan keunggulan tentang Vivobook Pro 14 OLED (M3400) yang mengatakan :
"...Vivobook Pro 14 OLED merupakan sebuah laptop yang asyik untuk dibawa kemana-mana..."
"Asik yang gimana tuh?" Dari pengujian yang dilakukan dengan PCMark 10 Modern Office, yang mensimulasikan bekerja dengan aplikasi office, multimedia dan web secara non stop, baterai Lithium-ion 3-cell berkapasitas 50WHrs milik Vivobook Pro 14 OLED sanggup memasok daya hingga 8 jam lebih. Yang tentunya akan memadai untuk bekerja seharian.
Waddduuuh! Masya Allah, betapa nyamannya ya! Kerja, belajar, konferensi dan sebagainya kalau tidak terlalu khawatir dengan ketahanan dan sisa daya baterai. Bisa lebih fokus lagi ya kan!
Si Layar Berkualitas ASUS OLED
Dari awal terus muncul kata "OLED". Apa sih itu?
Setelah aku cari di google,
"Organic light-emitting diode atau dioda (OLED) cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor."
Simpelnya gini sih, dengan OLED sebuah laptop bisa menjadi lebih hemat energi, refresh rate-nya cepat, lebih ringan, dapat menampilkan kualitas visual terbaik dan masih banyak lagi.
Hmmm... Jadi ingat 2 hal nih.
Layar laptopku ini memang sangat-sangat tidak ramah mata sih!. "Tidak ramah, bintang satu" kalo istilahnya sekarang. :V
Setelah menatap layar selama 20 menit kemudian bangun, aku agak goyang, sakit kepala, berkunang-kunang dan mata rasanya lelah. Kurang lebih seminggu aku tahan aja! Tapiii "Sayang mata iihh!". Alhasil aku investasi untuk kacamata anti radiasi, lumayan siih 350k. Setelah pakai kacamata, alhamdulillah gejala karena layar tidak ramah itu udah gak ada lagi. Tapi tetap, harus jaga mata juga dengan istirahat yang cukup.
Hal yang kedua, perbandingan warna ketika editing di laptop kemudian di lihat di hp, "Iih beda banget, huhuu". gelap jadi terang, putih bisa jadi kuning. Pokoknya ini salah satunya :
![]() |
Perbedaan Warna Layar Laptop dengan Smartphone |
Balik lagi, ngomong soal OLED yang ada diserangkaian nama produk ASUS ini yaitu Vivobook Pro 14 OLED (M3400). Memang pilihan terbaik buat jaga kesehatan sekaligus akurasi kerjanya para editor.
Kenapa?
Layarnya yang sangat berkualitas dengan panel ASUS OLED resolusi 2,8K dengan 90Hz refresh rate dan 100% DCI-P3. Untuk mendukung kreativitas yang lebih tinggi, panelnya menggunakan rasio aspek 16:10 sehingga lebih banyak konten dapat ditampilkan di layar.
ASUS OLED menggunakan panel OLED dan telah dilengkapi berbagai fitur khusus sehingga dapat menghasilkan kualitas visual terbaik, detail terbaik dan bahkan dapat membantu mencegah kerusakan pada kesehatan mata dalam jangka waktu panjang sekaligus tidak membuat mata cepat lelah.
![]() |
Tampak Depan |
Layar ASUS OLED memiliki color gamut 100% DCI-P3. Artinya, layar ASUS OLED mampu menampilkan semua warna pada ruang warna DCI-P3, dimana cakupan warnanya lebih luas dari sRGB yang hingga saat ini masih dijadikan standar layar laptop. ASUS OLED mampu menampilkan banyak warna seperti sebagaimana mestinya dengan akurat.
Dengan sertifikasi PANTONE Validated Display sehingga tingkat akurasi reproduksi warnanya tidak diragukan lagi. Layar ASUS OLED meski disetel pada tingkat kecerahan rendah (misal hanya 11%) pun layar ASUS OLED dapat menampilkan kualitas visual yang sama seperti pada tingkat kecerahan 100%.
Untuk mengurangi dampak negatif paparan radiasi cahaya biru (Nah ini yang membuat aku goyang, Si Radiasi Cahaya Biru) , ASUS OLED dilengkapi dengan teknologi yang mampu mengurangi pancaran radiasi cahaya biru secara signifikan tanpa mengurangi kualitas visual yaitu teknologi anti-flicker sehingga membuat mata tidak mudah lelah, serta telah mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland juga untuk teknologi anti-flicker dan low blue light.
"Menjadi lebih produktif pun bukan berarti harus mengorbankan kesehatan"
Wiih, memang keren nih ya! Cocok banget buat kita yang kerjanya hampir setiap saat dengan laptop.
Si Solusi Buat Produktivitas
"Ehh eeh, ini juga gak kalah penting!". Sekarang kan udah masuk ke "hybrid activity". Kerja hybrid, belajar hybrid dan hampir semua hybrid alias bisa offline bisa juga online.
Otomatis aku sebagai mahasiswa setelah dua semester online, di semester ke-3 agendanya offline. Ada senang ada duka, aku senang bisa keluar dari ruang terbatas "si nolep". Yang telah lama tidak sering menyapa dan berbicara dengan dunia luar face to face akhirnya sekarang udah bisa lagi, yeayy!.
Tapi aku agak sedih juga, karena untuk mata kuliah Statistika Ekonomi akan ada praktek menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Program for Social Science). Wadudduuhh, berat nih!. Laptopku mungkin agak kuat tapi di sisi lain, baterainya gak akan sanggup deh.
Tergolong murah sih cuma dengan 2 jutaan aja udah bisa dapat laptop ram 4 gb dan prosesor yang lumayan. Namun dengan kelebihan itu, laptopku dimensinya menjadi agak besar dan tebal. Beratnya kalo ditambah charger bisa sampai 3 Kg. Jadi susah ya kan buat mobile activity.
Coba kalo melirik keunggulan mobilitas tinggi dari Vivobook Pro 14 OLED (M3400) yang di desain ringkas dan ringan berbobot hanya 1,4Kg aja serta ketebalan bodi hanya 18,9mm. Se-ringan ituu! Memang gak salah kalau di juluki :
"The World Most Powerful 14" Everyday OLED Laptop"
Fitur dan Keunggulan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ternyata masih banyak loh "),
![]() |
Tampak Kiri |
Okelah, itu sekelumit cerita aku dan laptopku, ditambah informasi beberapa fitur dan keunggulan laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) beserta contoh yang menjad mudah dipahami untuk pemanfaatannya ya kan.
Aku bukannya gak suka dan meremehkan apa yang aku punya ya kawan-kawan, wkwk. Laptopku saat ini alhamdulillah udah banyak membantu di berbagai tugas kuliah hingga kerja.
Aku cuma mau, ketika ada peluang upgrade laptop untuk daily driver. "Kenapa enggak ya kan!".. Hihii, apalagi kalo bisa didukung ASUS yang merupakan salah satu brand besar dan ternama. :D
Terima kasih Mba Katerina dari blognya Travelerien.com yang udah share informasi ini. Sangat menantang semangat muda!
See you di ceritaku selanjutnya. Semoga ASUS berbaik hati, kasih sedikit produk kecenya supaya bisa aku bisa maksimalkan performa powerful dan produktivitas maksimal. :D
Post a Comment